STRATEGI DAKWAH MASA KINI
A. Pengertian Strategi dan
Dakwah
Islam adalah agama yang berisi dengan petunjuk-petunjuk
agar manusia secara individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan
berkualitas, selalu berbuat ba sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang
maju, sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil,
maju bebas dari berbagai ancaman, penindasan, dan berbagai kekhawatiran. Agar
mencapai sesuatu yag diinginkan diperlukan dakwah. Karena dengan masuknya islam dalam sejarah umat manusia,
agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenaran dan menyeru manusia
agar menjadi penganutnya.
Di samping itu, “Islam” sebagai agama disebut agama
dakwah, agama yang disebarluaskan melalui dakwah, dengan cara damai.
Ditinjau dari segi bahasa,
dakwah berasal dari bahasa arab yaitu دعا--يدعوا yang berarti panggilan,
ajakan, ataupun seruan. Sedangkan menurut Istilah para Ulama memberikan
definisi yang bermacam-macam antara lain :
§
Syekh Ali Makhfudz dalam kitabnya
Hidayatul Mursyidin, mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat
kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan
mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagian dunia dan
akhirat.
§
HSM. Nasrudi Latif mendefinisikan
Dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan tulisan maupun lisan yang bersifat
menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah
SWT. sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiyah.
§
Toha Yahya Umar mengatakan dakwah
adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai
dengan perintah Tuhan untuk kemashalatan dan kebahagian mereka di dunia dan
akhirat.
§
Aboebakar Atjeh dalam bukunya beberapa catatan mengenai
dakwah Islam, mengatakan bahwa Dakwah adalah seruan kepada seluruh umat manusia
untuk kembali kepada ajaran hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan
dengan penuh kebijaksanaan dan nasehat
yang baik.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan management
untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut,
strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, melainkan harus menunjukan bagaimana tehnik (cara) oprasionalnya.
Dengan demikian strategi dakwah
merupakan perpaduan dan perencanaan (planning) dan management dakwah. Di dalam
mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat menunjukankan bagaimana oprasionalnya secara tehnik harus
dilakukan, dalam arti penedekatan yang berbeda-beda tergantung situsai dan
kondisi. Untuk mantapnya strategi dakwah maka segalanya harus dipertautkan
dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus
lasswell yaitu :
§
Who (siapa da’I atau penyampai
dakwahny)
§
Says what (pesan apa yang disampaikan)
§
In which channel ( media apa yang
digunakan)
§
To whom ( siapa mad’u atau
pendengarnya)
§
With wath effect ( efek apa yang
diharapkan)
Pentingnya strategi dakwah
Pentingnya strategi dakwah adalah
untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berhasil tidaknya suatu
dakwah kegiatan dakwah secara efektif banyak ditentukan oleh strategi dakwah
itu sendiri. Tujuan dakwah untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah,
ibadah, serta akhlak yang tinggi. Dalam Al-Qur’an surat an-Nahl 125 Allah
berfirman :
أدعوا إلى سبيل ربّك با الحكمة و الموعظة الحسنة وجادلهم بالّتي هي أحسن إنّ
ربّك هو أعلم بمن ضلّ عن سبيله وهو أعلم باالمهتدين
Artinya:
serulah(manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik, bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
JENIS-
JENIS WASILAH MEDIA DAKWAH DAN EFEKTIVITASNYA
Jenis-jenis
wasilah media dakwah dan aktivitasnya dibagi
menjadi tiga yaitu :
1.
Spoken words, yaitu media dakwah yang
berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap dengan indra telinga seperti
radio, telephon, dan sebagainya.
2.
Pinted writing yaitu media dakwah
yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya, yang dapat ditangkap
dengan indra mata.
3.
The audio visual yaitu media dakwah
yang berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat seperti
televisi, film, video, dan sebagaiya.
Disamping penggolongan wasilah diatas, wasilah
dakwah dari segi sifatnya juga dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1.
Media tradisional, yaitu berbagai
macam seni pertunjukan yang secara tradisional dipentaskan di depan uum
(khalayak) terutama sebagai sarana hiburan hiburan yang memiliki sifat
komunikatif, seperti ludruk, wayang, drama, dan sebagainya.
2.
Media modern, yaitu diistilahkan juga
dengan “media elektronik” yaitu media yang dilahirkan dari teknologi yang
termasuk media modern ini antara lain televise, radio, pers, dan sebagainya.
Melihat kenyataan bangsa Indonesia yang memiliki beranekaragam media
tradisional, maka dapat dipahami mengapa para wali songo menggunakan media ini
sebagai media dakwah. Media tersebut beupa berbagai pertunjukan yang secara
tradisioanal dipentaskan di depan khalayak terutama sebagai sarana hiburan
memiliki sifat komunikatif dan ternyata mudah dipakai sebagai wasilah dakwah
yang efektif.
Dalam abad informasi yang canggih ini, dakwah tidak bisa tidak harus
semaksimal mungkin menggunakan media massa
modern seperti: Radio, Pers, Internet, dan sebagainya. Tak ada yang
dapat membantah kemampuan media massa ini dalam penyebaran agama. Media massa
yang mutlak harus dipergunakan dalam pelaksanaan dakwah islam, yang memiliki
efektivitas tinggi antara lain :
§
Pers (surat kabar)
Wasilah dakwah ini sangat besar manfaatnya, sebab ia termasuk dari
beberapa media massa pembentuk opin masyarakat ia hampir bisa disebut sebagai
“makanan pokok” mendambakan informasi dan selalu dapat mengikuti perkembangan
dunia. Dakwah melalui wasilah ini dapat berbentuk berita-berita islam,
penulisan artikel-artikel islam,dan sebagainya.
§
Radio
Kelebihan-kelebihan
media radio sebagai wasilah dakwah adalah:
a.
Bersifat langsung
Untuk menyampaikan dakwah melalui
radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian materi
dakwah lewat pers, majalah umpamanya.Dengan mempersiapkan secarik kertas, da’i
dapat secara langsung menyamapikan dakwah di depan mikrofon.
b.
Siaran radio tidak mengenal jarak dan
rintangan
Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio
tidak mengenal jarak dan rintangan selain waktu, ruang pun bagi radio siaran
tidak merupakan masalah, bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju.Daerah-daerah
terpencil yang sulit dijangkau dakwah dengan media lain dapat diatasidengan
wasilah radio ini.
c.
Radio siaran mempunyai daya tarik
yang kuat
Faktor lain yang menyebabkan
radio memiliki kekuasaan adalah daya tarik yg kuat yang dimilikinya. Daya tarik
ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada
padanya, yakni:
-
Musik
-
Kata-kata
-
Efek suara
d.
Biaya yang relatif murah
Di banyak negara di dunia ketiga Asia,
Afrika,dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang dimiliki
setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin.Bedanya,Cuma kecanggihan
dari radio itu sender.
e.
Mampu menjangkau temoat-tempat
terpencil
Di beberapa negara, radio
bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungi
tempat-tempat terpencil.
f.
Tidak terhambat oleh kemampuan baca
dan tulis
Di samping
keuntungan-keuntungan diatas radio juga memiliki keuntungan lain. Siaran radio
tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis khalayak. Di beberapa negara Asia
tingkat kemampuan baca dan tulis populasinya lebih dari 60%. Jutaan orang
tersebut tidak disentuh oleh media massa lain kecuali bahasa radio dalam bahasa
mereka.