Minggu, 12 April 2015

Strategi Dakwah Masa kini



STRATEGI DAKWAH MASA KINI
A.      Pengertian Strategi dan Dakwah
            Islam adalah agama yang berisi dengan petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan berkualitas, selalu berbuat ba sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang maju, sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju bebas dari berbagai ancaman, penindasan, dan berbagai kekhawatiran. Agar mencapai sesuatu yag diinginkan diperlukan dakwah. Karena dengan  masuknya islam dalam sejarah umat manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenaran dan menyeru manusia agar menjadi penganutnya.
            Di samping itu, “Islam” sebagai agama disebut agama dakwah, agama yang disebarluaskan melalui dakwah, dengan cara damai.
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa arab yaitu دعا--يدعوا   yang berarti panggilan, ajakan, ataupun seruan. Sedangkan menurut Istilah para Ulama memberikan definisi yang bermacam-macam antara lain :
§  Syekh Ali Makhfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin, mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.
§  HSM. Nasrudi Latif mendefinisikan Dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan tulisan maupun lisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiyah.
§  Toha Yahya Umar mengatakan dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemashalatan dan kebahagian mereka di dunia dan akhirat.
§  Aboebakar Atjeh  dalam bukunya beberapa catatan mengenai dakwah Islam, mengatakan bahwa Dakwah adalah seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali kepada ajaran hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan  penuh kebijaksanaan dan nasehat yang baik.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan management untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana tehnik (cara) oprasionalnya.
      Dengan demikian strategi dakwah merupakan perpaduan dan perencanaan (planning) dan management dakwah. Di dalam mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat menunjukankan  bagaimana oprasionalnya secara tehnik harus dilakukan, dalam arti penedekatan yang berbeda-beda tergantung situsai dan kondisi. Untuk mantapnya strategi dakwah maka segalanya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus lasswell yaitu :
§  Who (siapa da’I atau penyampai dakwahny)
§  Says what (pesan apa yang disampaikan)
§  In which channel ( media apa yang digunakan)
§  To whom ( siapa mad’u atau pendengarnya)
§  With wath effect ( efek apa yang diharapkan)
Pentingnya  strategi dakwah
            Pentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya tujuan untuk mendapatkan hasil  yang diinginkan. Berhasil tidaknya suatu dakwah kegiatan dakwah secara efektif banyak ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri. Tujuan dakwah untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah, ibadah, serta akhlak yang tinggi. Dalam Al-Qur’an surat an-Nahl 125 Allah berfirman :
أدعوا إلى سبيل ربّك با الحكمة  و الموعظة الحسنة وجادلهم بالّتي هي أحسن إنّ ربّك هو أعلم بمن ضلّ عن سبيله وهو أعلم باالمهتدين
Artinya: serulah(manusia) kepada jalan  Tuhanmu  dengan hikmah dan pelajaran yang baik, bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat  dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

JENIS- JENIS WASILAH MEDIA DAKWAH DAN EFEKTIVITASNYA
Jenis-jenis wasilah media dakwah dan aktivitasnya dibagi  menjadi tiga yaitu :
1.      Spoken words, yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap dengan indra telinga seperti radio, telephon, dan sebagainya.
2.      Pinted writing yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya, yang dapat ditangkap dengan indra mata.
3.      The audio visual yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat seperti televisi, film, video, dan sebagaiya.
Disamping penggolongan wasilah diatas, wasilah dakwah dari segi sifatnya juga dapat dibagi menjadi dua golongan  yaitu :
1.      Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukan yang secara tradisional dipentaskan di depan uum (khalayak) terutama sebagai sarana hiburan hiburan yang memiliki sifat komunikatif, seperti ludruk, wayang, drama, dan sebagainya.
2.      Media modern, yaitu diistilahkan juga dengan “media elektronik” yaitu media yang dilahirkan dari teknologi yang termasuk media modern ini antara lain televise, radio, pers, dan sebagainya.
Melihat kenyataan bangsa Indonesia yang memiliki beranekaragam media tradisional, maka dapat dipahami mengapa para wali songo menggunakan media ini sebagai media dakwah. Media tersebut beupa berbagai pertunjukan yang secara tradisioanal dipentaskan di depan khalayak terutama sebagai sarana hiburan memiliki sifat komunikatif dan ternyata mudah dipakai sebagai wasilah dakwah yang efektif.  
Dalam abad informasi yang canggih ini, dakwah tidak bisa tidak harus semaksimal mungkin menggunakan media massa  modern seperti: Radio, Pers, Internet, dan sebagainya. Tak ada yang dapat membantah kemampuan media massa ini dalam penyebaran agama. Media massa yang mutlak harus dipergunakan dalam pelaksanaan dakwah islam, yang memiliki efektivitas tinggi antara lain :
§  Pers (surat kabar)
Wasilah dakwah ini sangat besar manfaatnya, sebab ia termasuk dari beberapa media massa pembentuk opin masyarakat ia hampir bisa disebut sebagai “makanan pokok” mendambakan informasi dan selalu dapat mengikuti perkembangan dunia. Dakwah melalui wasilah ini dapat berbentuk berita-berita islam, penulisan artikel-artikel islam,dan sebagainya.  
§  Radio
Kelebihan-kelebihan media radio sebagai wasilah dakwah adalah:
a.      Bersifat langsung
Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian materi dakwah lewat pers, majalah umpamanya.Dengan mempersiapkan secarik kertas, da’i dapat secara langsung menyamapikan dakwah di depan mikrofon.

b.      Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan
Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap  memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan selain waktu, ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah, bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju.Daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dakwah dengan media lain dapat diatasidengan wasilah radio ini.
c.       Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat
Faktor lain yang menyebabkan radio memiliki kekuasaan adalah daya tarik yg kuat yang dimilikinya. Daya tarik ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni:
-          Musik
-          Kata-kata
-          Efek suara
d.       Biaya yang relatif murah
      Di banyak negara di dunia ketiga Asia, Afrika,dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang dimiliki setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin.Bedanya,Cuma kecanggihan dari radio itu sender.
e.      Mampu menjangkau temoat-tempat terpencil
Di beberapa negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungi tempat-tempat terpencil.
f.        Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis
Di samping keuntungan-keuntungan diatas radio juga memiliki keuntungan lain. Siaran radio tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis khalayak. Di beberapa negara Asia tingkat kemampuan baca dan tulis populasinya lebih dari 60%. Jutaan orang tersebut tidak disentuh oleh media massa lain kecuali bahasa radio dalam bahasa mereka.